#fresh start

Hidup Keiko Adrienne lima tahun belakangan tertata dengan rapi. Program bahasa satu tahun, empat tahun sisanya habis untuk mengejar gelar sarjana, menjadi part-time youtuber dan menjadi lumayan terkenal di negara asalnya. Walau sejak kejadian itu, ia tak pernah berani menapakkan kaki di tanah kelahirannya.

Bukan takut, lebih ke ketidakmampuannya menghadapi kenyataan pahit. Indonesia bermetamorfosa. Yang awalnya sebagai negara dimana ia menghabiskan lebih dari separuh usianya, menjadi negara dengan bayang-bayang ingatan fatal.

Papanya meninggal setelah Kimmy dan Keenan lulus kuliah, dikuburkan disebelah tempat persemayaman terakhir istri pertamanya. Sementara Stephanie—si istri kedua—melarikan diri, mungkin telah menikah dengan duda kaya raya dan menjadi simpanan yang tak terekspos. Baik Kimmy, Keenan dan Keiko sama sekali tak peduli.

Keiko bangga dengan semua pencapaiannya. Ia populer—baik di youtube dan di kampus, ia pandai—terbukti dengan beberapa profesor kampusnya yang ingin menjadikannya asisten, dan banyak perusahaan ekspat siap mempekerjakannya. Paling penting dari semua itu, she changed. Like really changed her life, starting how capable she is to not smoke again. That's what she called a fresh start.

Tapi Keiko akui, lima tahun belakangan ini adalah sebuah kebohongan besar. Biarpun waktunya banyak tersita, ia tak bisa mengelakkan luka menganga yang mulai muncul ke permukaan. Habis sudah alasan Keiko untuk tetap berada di Jepang, ketika selama ini nyawa dan pikirannya sering melayang ke Indonesia.

Ketika melihat Skylar Willick—gadis bungsu dari perusahaan kayaraya di Los Angeles—mencemplungkan uangnya ke proposal bisnisnya di Indonesia, Keiko tak yakin dirinya bisa terbang kembali ke tanah air walaupun untuk alasan berbisnis. Butuh berbulan-bulan bagi Keiko mengumpulkan nyalinya dan merekatkan kembali patahan-patahan hatinya sisa kepergian cinta pertamanya. Tapi disinilah dia, memberanikan diri chalenging herself to make the better version of herself—berdamai dengan Indonesia.

Keiko tak menyangka ada orang yang mau mendanainya dan menghidupkan mimpi Kimmy untuk membuka toko pakaiannya sendiri. Tak Keiko tahu, calon investornya itu not so stranger to her.

“I'm sorry for interupting your plan, but I gotta fly before weekend.”

“It's okay, Sky, I'm very grateful you trust me to guide you in Tokyo,” balas Keiko sembari tersenyum girang.

This is her, the famous Keiko Adrienne, Keikonya Jericho, batin Skylar menatap gadis di sebelahnya yang lebih pendek dan terlihat ramah?. Jujur saja, Skylar berharap ia bertemu perempuan gila yang tak peduli apapun selain kebebasannya—karena begitulah pendeskripsian calon tunangannya. Tapi yang ia temui malah gadis Jepang santun, jauh dari kata bebas.

Mungkin dibilang sinting saja tak cukup, Skylar merasa dirinya terobsesi. Ia bahkan cemburu oleh orang yang tak dikenalnya, si masa lalu Jericho yang membuatnya nampak tak eksis. Ya, gadis itu, gadis yang akhirnya ia temui secara fisik. Terlihat normal, cenderung terlihat gadis baik-baik yang tak pantas ia permainkan. Tapi—

“Gue liat-liat lo hepi banget,” ujar Skylar ketika mereka naik taksi untuk sampai ke hotel, “sorry bukannya gue kepo or something but im so sad, I wanna hear your happy story.”

“Hey, it's okay,” jawab Keiko kelewat excited, “gue ketemu dua sahabat baik gue yang lama lost contact, not exactly meeting soalnya mereka di Indonesia.”

Skylar meringis, jelas tahu siapa yang dibicarakan gadis itu. “Do you wanna meet them? Gimana kalo kesepakatan ini dipercepat?”

Keiko mengerutkan keningnya lalu tertawa, “lo bercanda? Lo bahkan belum membaca detail proposal lanjutan yang mau gue ajuin besok?”

“Gak perlu,” jawab Skylar enteng, “I've seen enough.”

Weird, batinnya curiga tapi Keiko tetap terkekeh. Apa proposal gue semengesankan itu sampe dia sereckless itu percaya ke gue?