ceciliannee

johnny

#johnny suh

Sepertinya takdir sedang bercanda dengan Savira. Oh, bukan takdir. Jerian Nichol lebih tepatnya.

What an asshole, batinnya mengumpat pada pantulan dirinya di cermin panjang, yang memamerkan dirinya dengan balutan gaun putih panjang khas pernikahan.

Yap. You're not misheard. A wedding gown. Savira in wedding gown.

Mari kira reverse beberapa jam sebelum dirinya di dalam ruangan pengantin wanita.


Yesterday, 10PM Savira membuat perjanjian tidak resmi secara percakapan text melalui iMessage dengan Jerian. Little did she know that she made a deal with the devil, not just a human.

This morning, 9AM Savira get ready to ngampus, then suddenly her Mom drag her, kidnapped her. That's right, ibunya sendiri menculiknya—lebih tepatnya menarik lengannya untuk masuk ke mobil dan mengendarainya ke gereja terdekat.

Noon, 3PM Rentan waktu ini cukup blurry. Bukan karena Jakarta pada siang itu sedang panas-panasnya, tapi karena terlalu banyak yang bisa dicerna Savira. Sekali acara keagamaan selesai, pendeta mengesahkan pernikahan. Semua orang yang hadir tersenyum penuh suka cita, kecuali Savira.

Now 7PM Masih dengan gaunnya dan rasa marahnya yang datang agak terlambat. Savira linglung seharian, seperti diberi kokain dan high agar ia bilang “I do” di altar pernikahan. Gaun putih yang membuatnya nampak anggun tak meringankan rasa ingin mencabik wajah tampan Jerian dari tempatnya.

Oh believe her, she's gonna do it.

“YOU SON OF A BITCH!” teriaknya begitu melihat Jerian muncul di ruangan itu, marah bukan main. “Gue bilang setuju itu maksudnya ketemu Johnny duluu, baru sebulan kek married eh INI—”

Savira shut her mouth up, kagok sih lebih tepatnya. Johnny Suh walks in that room, behind Jerian, looking so God-damn hella shit charming with that all black tuxedo, smiling through his beautiful figure dan tanpa ba-bi-bu memeluk Savira.

YES. JOHNNY SUH HUGS HER.

“Congratulation,” ujarnya dengan senyuman semanis gulali abang-abang pasar malam, “I'm a good friend of your husband, I heard you're a NCTzen.”

HELL YEAH. Savira kaku. Damn, say something, Sap, jangan kayak patung gitu kek! Bilang maap sekarang buruan sebelum image lo di depan idol jelek!

Jerian melirik gadis bergaun putih yang tak lagi CALON melainkan sudah istrinya dengan tatapan maklum. Ia sampai mendatangkan teman lamanya si penyanyi terkenal Global, harganya sepadan dengan apa yang ia usahakan.

“How about Johnny joins us to a dinner?” ujar Jerian, mencoba mencairkan suasana yang tak kunjung leleh karena Savira masih diam terkaku melihat sosok dalam photocard yang ia koleksi menjadi nyata.

“That would be great,” jawab Johnny lalu menepuk bahu Jerian, “I can't believe you're married now, Jerian!”

“Yes, I am,” balas Jerian bangga. “Savira? What do you think? Dinner with Johnny?”

“Ha?” Savira menganga, hampir membuat Jerian terbahak-bahak menonton ekspresinya. “I mean—yeah, that would be great too! Wow, I can't believe this day gonna come true! I—om, lo tau kan gue ngefans banget sama dia?! Thankyou thankyou thankyou.”

Savira membawa lari gaunnya, ke arah Jerian dan memeluknya haru. Tak peduli beberapa belakangan ini ia membenci pria itu, tapi wishlist terbesarnya—atau bisa disebut bucket list before she die—tercoret satu. What a great day to be married!


Dinner itu bukan sembarang dinner. Itu dinner pertama dan mungkin yang terakhir kalinya Savira dengan Johnny. Semeja dengan pria yang ia kira hanya fiksi, ternyata nyata.

Of course he is REAL, bisa gak sih lo jangan norak? Enggak, gak bisa. It's Johnny fucking Suh, duh.

“Johnny, maybe it sounds so tacky but can I take a polaroid of you? To showing off in front of my fellow kpop-stan?”

Johnny terkekeh, melirik si pengantin pria dengan tatapan meminta izin. “Please, I don't mind,” jawabnya ketika mendapat lampu hijau dari Jerian.

Tiba-tiba saja Savira memiliki kamera polaroid, muncul begitu saja dari balik tas tangannya. “People gonna be jealous to me forever,” gumamnya mengarahkan kamera flash ke Johnny dan tersenyum begitu benda itu mengeluarkan secarik foto. “Perfect!”

Jerian berbisik kecil pada Johnny ketika Savira sibuk dengan hasil jepretannya, “thanks for doing this, I owe you one.”

“It's nothing, Jerian, I owe you a lot one so this is nothing.” Johnny berbisik balik, “plus, I like to meet my fans. And my other fans, more crazy than your wife, no offense.”